PENGERTIAN SISTEM PAKAR.
Secara umum, sistem pakar adalah sistem yang
berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer yang dirancang untuk
memodelkan kemampuan menyelesaikan masalah seperti layaknya seorang pakar.
Dengan sistem pakar ini, orang awam pun dapat menyelesaikan masalahnya atau
hanya sekedar mencari suatu informasi berkualitas yang sebenarnya hanya dapat
diperoleh dengan bantuan para ahli di bidangnya. Sistem pakar ini juga akan
dapat membantu aktivitas para pakar sebagai asisten yang berpengalaman dan
mempunyai asisten yang berpengalaman dan mempunyai pengetahuan yang dibutuhkan.
Dalam penyusunannya, sistem pakar mengkombinasikan kaidah-kaidah penarikan
kesimpulan (inference rules) dengan basis pengetahuan tertentu yang diberikan
oleh satu atau lebih pakar dalam bidang tertentu. Kombinasi dari kedua hal
tersebut disimpan dalam komputer, yang selanjutnya digunakan dalam proses
pengambilan keputusan untuk penyelesaian masalah tertentu.
Ciri-Ciri
Sistem Pakar
Sistem pakar yang baik harus memenuhi ciri-ciri sebagai berikut :
• Memiliki informasi yang handal.
• Mudah dimodifikasi.
• Dapat digunakan dalam berbagai jenis komputer.
• Memiliki kemampuan untuk belajar beradaptasi.
Tujuan Sistem Pakar.
Tujuan dari sistem pakar adalah untuk memindahkan
kemampuan (transferring expertise) dari seorang ahli atau sumber keahlian yang
lain ke dalam komputer dan kemudian memindahkannya dari komputer kepada pemakai
yang tidak ahli (bukan pakar). Proses ini meliputi empat aktivitas yaitu:
1. Akuisi pengetahuan (knowledge acquisition) yaitu kegiatan mencari dan
mengumpulkan pengetahuan dari para ahli atau sumber keahlian yang lain.
2. Representasi pengetahuan (knowledge representation) adalah kegiatan
menyimpan dan mengatur penyimpanan pengetahuan yang diperoleh dalam komputer.
Pengetahuan berupa fakta dan aturan disimpandalam komputer sebagai sebuah
komponen yang disebut basis pengetahuan.
3. Inferensi pengetahuan (knowledge inferencing) adalah kegiatan melakukan
inferensi berdasarkan pengetahuan yang telah disimpan didalam komputer.
4. Pemindahan pengetahuan (knowledge transfer) adalah kegiatan pemindahan
pengetahuan dari komputer ke pemakai yang tidak ahli.
Komponen
Sistem Pakar.
Dalam
sistem pakar ada 4 komponen utama menurut Hu et al (1987) meliputi:
1.
Basis Pengetahuan (Knowledge Base)
Basis
pengetahuan merupakan inti dari suatu sistem pakar, yaitu berupa representasi
pengetahuan dari pakar. Basis pengetahuan tersusun atas fakta dan kaidah. Fakta
adalah informasi tentang objek, peristiwa, atau situasi. Kaidah adalah cara
untuk membangkitkan suatu fakta baru dari fakta yang sudah diketahui.
2.
Mesin Inferensi (Inference Engine)
Mesin
inferensi berperan sebagai otak dari sistem pakar. Mesin inferensi berfungsi
untuk memandu proses penalaran terhadap suatu kondisi, berdasarkan pada basis
pengetahuan yang tersedia. Di dalam mesin inferensi terjadi proses untuk
memanipulasi dan mengarahkan kaidah, model, dan fakta yang disimpan dalam basis
pengetahuan dalam rangka mencapai solusi atau kesimpulan. Dalam prosesnya, mesin
inferensi menggunakan strategi penalaran dan strategi pengendalian. Strategi
penalaran terdiri dari strategi penalaran pasti (Exact Reasoning) dan strategi
penalaran tak pasti (Inexact Reasoning). Exact reasoning akan dilakukan jika
semua data yang dibutuhkan untuk menarik suatu kesimpulan tersedia, sedangkan
inexact reasoning dilakukan pada keadaan sebaliknya.Strategi pengendalian
berfungsi sebagai panduan arah dalam melakukan prose penalaran. Terdapat tiga
tehnik pengendalian yang sering digunakan, yaitu forward chaining, backward
chaining, dan gabungan dari kedua teknik pengendalian tersebut.
3.
Basis Data (Data Base)
Basis
data terdiri atas semua fakta yang diperlukan, dimana fakta fakta tersebut
digunakan untuk memenuhi kondisi dari kaidah-kaidah dalam sistem. Basis data
menyimpan semua fakta, baik fakta awal pada saat sistem mulai beroperasi,
maupun fakta-fakta yang diperoleh pada saat proses penarikan kesimpulan sedang
dilaksanakan. Basis data digunakan untuk menyimpan data hasil observasi dan data
lain yang dibutuhkan selama pemrosesan.
4.
Antarmuka Pemakai (User Interface)
Fasilitas
ini digunakan sebagai perantara komunikasi antara pemakai dengan komputer.
Teknik
Representasi Pengetahuan
Representasi
pengetahuan adalah suatu teknik untuk merepresentasikan basis pengetahuan yang
diperoleh ke dalam suatu skema/diagram tertentu sehingga dapat diketahui
relasi/keterhubungan antara suatu data dengan data yang lain. Teknik ini
membantu knowledge engineer dalam memahami struktur pengetahuan yang akan dibuat
sistem pakarnya. Terdapat beberapa teknik representasi pengetahuan yang biasa
digunakan dalam pengembangan suatu sistem pakar, yaitu
a.
Rule-Based Knowledge
Pengetahuan
direpresentasikan dalam suatu bentuk fakta (facts) dan aturan (rules). Bentuk
representasi ini terdiri atas premise dan kesimpulan.
b.
Frame-Based Knowledge
Pengetahuan
direpresentasikan dalam suatu bentuk hirarki atau jaringan frame.
c.
Object-Based Knowledge
Pengetahuan
direpresentasikan sebagai jaringan dari obyek-obyek. Obyek adalah elemen data
yang terdiri dari data dan metoda (proses).
d.
Case-Base Reasoning
Pengetahuan
direpresentasikan dalam bentuk kesimpulan kasus (cases).
Inferencing
dengan Rule : Forward dan Backward Chaining
Inferensi
dengan rules merupakan implementasi dari modus ponen, yang direfleksikan dalam
mekanisme search (pencarian). Dapat pula mengecek semua rule pada knowledge
base dalam arah forward maupun backward. Proses pencarian berlanjut sampai
tidak ada rule yang dapat digunakan atau sampai sebuah tujuan (goal) tercapai.
Ada dua metode inferencing dengan rules, yaitu forward chaining atau
data-driven dan backward chaining atau goal-driven.
a.
Backward chaining
- Menggunakan
pendekatan goal-driven, dimulai dari ekspektasi apa yang diinginkan
terjadi (hipotesis), kemudian mengecek pada sebab-sebab yang mendukung
(ataupun kontradiktif) dari ekspektasi tersebut.
- Jika
suatu aplikasi menghasilkan tree yang sempit dan cukup dalam, maka gunakan
backward chaining.
b.
Forward chaining
- Forward
chaining merupakan grup dari multiple inferensi yang melakukan pencarian
dari suatu masalah kepada solusinya.
- Jika
klausa premis sesuai dengan situasi (bernilai TRUE), maka proses akan
meng-assert konklusi.
- Forward
chaining adalah data-driven karena inferensi dimulai dengan informasi yang
tersedia dan baru konklusi diperoleh.
- Jika
suatu aplikasi menghasilkan tree yang lebar dan tidak dalam, maka gunakan
forward chaining
Bentuk Sistem Pakar.
Ada 4 bentuk sistem pakar, yaitu :
1. Berdiri sendiri. Sistem pakar jenis
ini merupakan software yang berdiri-sendiri tidak tergantung dengan software
yang lainnya.
2. Tergabung. Sistem pakar jenis ini
merupakan bagian program yang terkandung didalam suatu algoritma
(konvensional), atau merupakan program dimana didalamnya memanggil algoritma
subrutin lain (konvensional).
3. Menghubungkan ke software lain .
Bentuk ini biasanya merupakan sistem pakar yang menghubungkan ke suatu paket
program tertentu, misalnya DBMS.
4. Sistem
Mengabdi. Sistem pakar merupakan bagian dari komputer khusus yang dihubungkan
dengan suatu fungsi tertentu. Misalnya sistem pakar yang digunakan untuk
membantu menganalisis data radar.
Sistem
Pakar pada bidang Kecerdasan Buatan
Artificial Intelligence atau
Kecerdasan Buatan adalah suatu sistem informasi yang berhubungan dengan
penangkapan, pemodelan dan penyimpanan kecerdasan manusia dalam sebuah sistem
teknologi informasi sehingga sistem tersebut memiliki kecerdasan seperti yang
dimiliki manusia. Sistem ini dikembangkan untuk mengembangkan metode dan sistem
untuk menyelesaikan masalah, biasanya diselesaikan melalui aktifivitas
intelektual manusia, misal pengolahan citra, perencanaan, peramalan dan
lain-lain, meningkatkan kinerja sistem informasi yang berbasis komputer.
Kecerdasan buatan didefinisikan
sebagai kecerdasan yang ditunjukkan oleh suatu entitas buatan. Kecerdasan
buatan (Artificial Intelligence) adalah bagian dari ilmu komputer yang
mempelajari bagaimana membuat mesin (komputer) dapat melakukan pekerjaan
seperti dan sebaik yang dilakukan oleh manusia bahkan bisa lebih baik daripada
yang dilakukan manusia.
Menurut John McCarthy, 1956, AI:
untuk mengetahui dan memodelkan proses-proses berpikir manusia dan mendesain
mesin agar dapat menirukan perilaku manusia.
Cerdas = memiliki pengetahuan
+ pengalaman, penalaran (bagaimana membuat keputusan dan mengambil tindakan),
moral yang baik.
Manusia cerdas (pandai) dalam
menyelesaikan permasalahan karena manusia mempunyai pengetahuan &
pengalaman. Pengetahuan diperoleh dari belajar. Semakin banyak bekal
pengetahuan yang dimiliki tentu akan lebih mampu menyelesaikan
permasalahan. Tapi bekal pengetahuan saja
tidak cukup, manusia juga diberi akal untuk melakukan penalaran,mengambil
kesimpulan berdasarkan pengetahuan & pengalaman yang dimiliki. Tanpa
memiliki kemampuan untuk menalar dengan baik, manusia dengan segudang
pengalaman dan pengetahuan tidak akan dapat
menyelesaikan masalah dengan baik.
Demikian juga dengan kemampuan
menalar yang sangat baik,namun tanpa bekal pengetahuan dan pengalaman
yang memadai,manusia juga tidak akan bisa menyelesaikan masalah dengan baik.
Agar mesin bisa cerdas (bertindak seperti & sebaik manusia) maka
harus diberi bekal pengetahuan & mempunyai kemampuan untuk menalar.
Sistem
Pakar Penyakit Kulit PHP
Sistem Pakar Penyakit Kulit PHP. Merupakan sistem
pakar yang mampu mendiagnosa jenis penyakit terjadi pada kulit. Selain
kemampuan mendiagnosa, sistem pakar ini juga memberikan informasi masalah kulit
yang terjadi beserta solusi untuk mengatasi penyakit kulit tersebut.
Kulit adalah merupakan lapisan penutup organ
tubuh, Kulit manusia terdiri atas epidermis, dermis, dan hipodermis. Kulit
berfungsi sebagai alat ekskresi karena adanya kelenjar keringat (kelenjar
sudorifera) yang terletak di lapisan dermis.
Sistem Pakar Penyakit
Kulit PHP
Sistem pakar ini di kembangkan dengan menggunakan
database mysql serta berbasis web dan script php. Dan untuk implementasi sistem
pakar penyakit kulit ini banyak sekali metode yang dapat digunakan.
Data sistem pakar
penyakit kulit
Data yang diperlukan untuk membangun sebuah sistem
pakar diagnosa penyakit kulit yaitu data gejala, data solusi, data user dan
juga jenis penyakit kulit.
1. Data user, Data user
adalah data tentang pengguna sistem pakar, Untuk data user dalam aspek
implementsinya ada dua jenis, yaitu data pengguna sistem pakar, dan juga data
admin sistem pakar.
Dalam penggunaan dan fungsinya admin berguna dan
bertugas menginput gejala dan juga hal-hal yang berhubungan dengan sistem
pakar, misalnya menambah user atau juga memblokir user yang berkonsultasi.
Sedangkan untuk user yang kedua atau pengguna sistem pakar atau orang yang
ingin berkonsultasi.
2. Data penyakit kulit,
Merupakan data yang diolah pada sistem pakar penyakit. Untuk jenis penyakit
kulit dan dan gejala ini didapat berdarkan referensi kepakaran atau buku atau
catatan medis tentang penyakit kulit.
3. Data gejala
Data gejala merupakan bagian dari data yang diolah.
Data gejala ini berhubngan dengan data jenis penyakit kulit. Hubungan kedua
data ini yaitu apabila penyakit telah di diagnosis dan memberikan kesimpulan
akhir, maka akan memunculkan data penyakit beserta solusi untuk mengatasinya.
Analisa dan perancangan sistem pakar penyakit kulit
Sistem pakar penyakit kulit yang dibagun untuk
mendiagnosa penyakit kulit dan cara penyembuhannya. Sistem ini bertujuan
membantu user apat mengetahui jenis penyakit yang diderita
dan penyembuhannya melalui solusi yang diberikan, serta informasi
ramuan obat guna membantu proses penyembuhannya. Data rekomendasi yang
dihasilkan dalam sistem ini dilengkapi dengan jenis penyakit, gejala penyakit
dan cara
penyembuahannya sehingga user dapat mengetahui penyakit yang diderita dan cara
pengobatannya. Sistem pakar akan menganalisis jawaban dari setiap pertanyaan
yang diberikan agar dapat memperoleh jawaban berdasarkan basis pengetahuan
yang terdapat dalam sistem pakar penyakit kulit ini. Sebelum menganalisis
jawaban, sistem terlebih dahulu memberikan sejumlah pertanyaan kepada user
melalui interface yang di rancang berbasis web tentang gejala penyakit yang
diderita. Sistem akan menganalisis
jawaban dari user dengan melakukan proses pelacakan pada basis pengetahuan yang
terdapat dalam data database.
Struktur menu
Struktur database
Tampilan Sistem
Keuntungan Sistem Pakar.
Ada banyak manfaat atau keuntungan yang dapat diperolah
dengan mengembangkan sistem pakar, antara lain :
1.
Masyarakat awam
non-pakar dapat memanfaatkan keahlian di dalam bidang tertentu tanpa kehadiran
langsung seorang pakar.
2.
Meningkatkan
produktivitas kerja, yaitu bertambah efisiensi pekerjaan tertentu serta hasil
solusi kerja.
3.
Penghematan
waktu dalam menyelesaikan masalah yang kompleks.
4.
Memberikan
penyederhanaan solusi untuk kasus-kasus yang kompleks dan berulang-ulang.
5.
Pengetahuan
dari seorang pakar dapat didokumentasikan tanpa ada batas waktu.
6.
Memungkinkan
penggabungan berbagai bidang pengetahuan dari berbagai pakar untuk
dikombinasikan.
Sumber:
Gilang Putra Rianto
14114558
3KA37